Sabtu, 07 Januari 2017

CONCLUSION & ABSTRACT


             Set ketiga kriteria infrastruktur mencerminkan fit dari aplikasi untuk definisi saat ini dan alokasi tugas dan tanggung jawab CI (lihat Gilad & Gilad 1988 untuk beberapa cara untuk mendefinisikan dan mengalokasikan mereka). Itu tidak masuk akal untuk menginstal groupware untuk tahap arah jika arah tidak terlihat sebagai proses kelompok. Hal yang sama berlaku untuk menggunakan alat ICT koleksi penataan dan kegiatan analisis jika proses CI seluruh memiliki sifat yang sangat informal. Di beberapa kasus, struktur tugas dapat dirancang buruk dan ICT untuk CI dapat bertindak sebagai leverage untuk mengubah struktur tugas saat ini. Sebuah alat ICT dapat dihargai karena kontribusinya terhadap peningkatan infrastruktur tugas. SEBUAH
Contoh umum dari aplikasi non-CI mengatakan untuk meningkatkan tugas-struktur adalah sistem manajemen alur kerja (lih, Laudon & Laudon, 2000). Dalam serupa vena, aplikasi groupware dapat dihargai untuk berkontribusi untuk mengimplementasikan tahap arah sebagai proses kelompok. Philips (buku ini) membahas suatu Contoh organisasi menggunakan pelaksanaan intelijen kompetitif sistem untuk menganalisis dan mengubah infrastruktur CI seluruh nya (termasuk yang sumber daya manusia; teknologi dan struktur organisasi). Kriteria Menyinggung Biaya Kriteria ini mengacu pada biaya dari aplikasi itu sendiri, pelaksanaannya (Misalnya, biaya proyek, pelatihan, dll) dan pemeliharaannya. Biaya ini mungkin dihitung dengan metode yang berbeda (cf., Parker et al.).



               Memilih ICT untuk CI Menggunakan Tiga Jenis Kriteria Untuk menilai kesesuaian aplikasi untuk CI di tertentu organisasi, aplikasi harus "mencetak" mengenai semua tiga kelas
kriteria. Untuk tujuan ini, kriteria individu dalam kelas semua harus diidentifikasi, dihargai, dan diintegrasikan ke dalam skor keseluruhan untuk kelas. Kami tidak akan memperlakukan semua
sub-langkah dalam bagian ini-bukan, kita menunjukkan bagaimana skor keseluruhan dapat
digunakan untuk memilih ICT untuk CI. 



                Skor keseluruhan dari setiap ekspres kelas (1) kontribusi tertentu aplikasi untuk satu atau lebih tahap kecerdasan, (2) fit dari kontribusi terhadap infrastruktur CI, dan (3) biaya yang berkaitan dengan aplikasi. Skor ini dapat diplot dalam grafik (lihat Gambar 6) - ukuran lingkaran
menunjukkan biaya aplikasi.



                Dalam gambar ini, nilai dari beberapa aplikasi yang digambarkan (ukuran lingkaran mencerminkan biaya yang berkaitan dengan aplikasi). Misalnya, aplikasi 1 mungkin sebuah gudang data (dengan fokus internal). Aplikasi ini sangat mahal dan hanya menyumbang sebagian untuk tahap kecerdasan (memberikan kontribusi ke tahap pengumpulan, namun karena fokus internal kontribusinya terhadap CI tahap rendah). Data warehouse dapat berkontribusi pada infrastruktur umum,Gambar 6. Klasifikasi Aplikasi ICT untuk CI Menggunakan Tiga Dimensi (Lihat teks)  

 


tapi, dalam pandangan kami, hanya menyumbang sebagian untuk infrastruktur CI. Sebaliknya, data warehouse dengan hubungan eksternal eksplisit masih akan sangat mahal, tapi
mungkin skor lebih tinggi pada kedua dimensi lain. Aplikasi 2 mungkin groupware aplikasi. Aplikasi ini cukup mahal, mungkin berkontribusitahap arah dan sesuai dengan infrastruktur di beberapa cara.Sebuah organisasi dapat mengobati beberapa alat ICT untuk mendukung CI nya
kegiatan dengan cara ini dan akhirnya memilih beberapa dari

ABSTRAK

Bab ini membahas peran ICT untuk kegiatan intelijen kompetitif. Untuk tujuan ini, dimulai dengan pengenalan intelijen kompetitif. Selanjutnya, membahas kemungkinan penggunaan ICT untuk kegiatan intelijen. Di dalam Perhatian diskusi dibayar untuk penggunaan internet, untuk tujuan umum alat TIK, alat untuk ICT disesuaikan dengan satu atau lebih tahap kecerdasan, dan alat-alat intelijen bisnis (gudang data dan alat untuk mengambil dan menyajikan data di dalamnya). Akhirnya, bab ini menjelaskan bagaimana organisasi dapat memilih aplikasi TIK untuk mendukung kegiatan intelijen mereka.


ISI Paragraf YANG TELAH DITERJEMAHKAN KESIMPULAN 


Untuk memilih dan menggunakan alat ICT yang tepat untuk mendukung proses CI, organisasi harus tahu (1) apa proses CI adalah, (2) apa peran ICT (Alat) dalam proses ini dapat, dan (3) menilai peran ICT (tools) untuk mereka sendiri Proses CI. Dalam bab ini, kita membahas tiga aspek tersebut. Kami mendefinisikan CI baik sebagai produk dan sebagai proses. Kami kemudian membahas peran perangkat TIK dalam proses CI. Di sini, kita disajikan empat jenis alat TIK yang relevan untuk mendukung (dan kadang-kadang bahkan mengganti) kegiatan CI: Internet, umum aplikasi yang akan digunakan dalam kegiatan CI, aplikasi CI spesifik dan bisnis aplikasi kecerdasan. Pada bagian terakhir dari bab ini kita membahas tiga kelas organisasi kriteria dapat digunakan dalam mengevaluasi dan memilih alat TIK untuk Proses CI mereka. Meskipun definisi CI dan kriteria untuk memilih perangkat TIK untuk CI tampaknya telah stabil, kemungkinan menggunakan ICT untuk peningkatan CI cepat.

Beberapa tren yang mungkin diakui adalah:

• Sebuah konvergensi aplikasi BI dan CI (misalnya, gudang data dan software terkait juga terikat dengan data eksternal dan kualitatif) (cf., Li, 1999)

• Menggunakan ICT untuk data kualitatif dapat meningkatkan (misalnya, Chen et al., 2002)

• Menggunakan Internet untuk lebih dari sekedar kegiatan pengumpulan (misalnya, untuk kolaborasi dan penyebaran tujuan) (cf., Teo & amp; Choo, 2001; Cunningham, 2001)

• Peningkatan aplikasi Internet untuk koleksi (lebih efisien dan aplikasi koleksi efektif akan terus muncul)

• aplikasi Pelaksana CI dapat dilihat sebagai suatu proses dengan cara yang proses CI dan infrastruktur dapat dianalisa ulang

• Peningkatan aplikasi analisis (lih, Fuld et al., 2002) Meskipun semua kemungkinan ICT untuk CI, kami ingin mengakhiri bab inidengan berkomentar bahwa memproduksi intelijen masih tetap karya manusia yang 30 Vriens izin dari Idea Group Inc dilarang.

adalah satu-satunya "mesin" mampu menempatkan data dari aplikasi di tepat perspektif strategis. alat TIK, bagaimanapun, adalah sangat berharga dalam mendukung ini tugas.

 

Rabu, 02 November 2016

ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Pengertian Intelligent Infromastion

        Pada dewasa ini sistem informasi kecerdasan buatan (Artifical Intellegance) sangat banyak dibutuhkan dalam berbagai bidang ilmu. Teknologi soft computing merupakan adalah sebuah bidang kajian penelitian interdisipliner dalam ilmu komputasi dan kecerdasan buatan. Sebagai contohnya dimana beberapa teknik dalam softcomputing diantaranya sistem pakar (expert system), jaringan saraf tiruan (neural Networks), logika fuzzy (fuzzy logic), dan algoritma genetik (genetic algorithms) mulai banyak diterapkan dalam aplikasi-aplikasi yang sangat membantu manusia dalam menjalan kan tugas dan mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai. sistem banyak mempunyai banyak ciri khas dalam menunjukan kemampuan hal :
    1. Dapat banyak menyimpan informasi
    2. Selalu dapat beradaptasi dengan yang terbaru
    3. Dapat berkomunikasi dengan penggunanya

1. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI)
  
     Didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games),logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.

2.  Sistem Cerdas (SC atau Intelligence System)

     Dalam di definisikan sistem cerdas hampir sama kaya kecerdasan buatan, tetapi ada beberapa perbedaan dalam SC dan AI ini apa aja ? katanya terletak pada konsep dasarnya. AI membahas secara umum bagaimana sih cara struktur befikir dan bola berfikirnya secara algoritma, sedangakan untuk SC adalah terapan yang dihasilkan akgoritmanya nya oleh AI sendiri. Dengan kesimpulan lain  SC merujuk pada AI dan AI merupakan induk dari SC

3. Sistem Informasi (Information System atau IS)

    Hubungan antara AI, SC, dan IS adalah saling memiliki komponan yang kompleks dalam pengembangan sebuah sistemdari segi polanya dan penerapan dalam bidang pakar maupun manajemen yang dapat diintegrasi. Sistem informasi dapat bertindak sebagai pengehubung dari berbagaikonsep diatas dan juga pelengkap dalam penerapan dan pengembangan sistem yang di dukung oleh algoritmanya yang telah dihasilkan oleh SC dan AI.

TUJUAN 

1. Dapat mengemnagkan kopmputer yang dapat berfikir, seperti halnya melihat, mendengar, berbicara, dan merasakan sesuatu.
2. Pendorong utama dalam pengembangan AI adalah keyakinan bahwa komputer dapat berfungsi sejalan atau seperti kecerdasan manusia seperti berfikir, belajar, dan memecahkan masalah.4Dasar

4 Dasar Kategori dalam Konsep Dasar AI

1. Thinking Humanly
    Yaitu sistem ini dilakukan dengan cara seperti pola berfikir manusia pada komputer, hal ini sering di coba oleh para ahli dengan sel otak dengan sel otak.

2. Acting Humanly
    Yaitu sistem yang dilakukan dengan cara meniru tingkah laku dari manusia sistem ini telah di kenalkan pada tahun 1950an

3. Acting Rationaly
    Yaitu sistem yang telah menciptakan menciptakan sesuatu dalam bentuk robotika, dan juga robotika ini dapat membantu atau menggantikan pekerjaan manusia.

4. Thinking Rationaly
    Yaitu sistem ini menurut para ahli sangat sulit di jelaskan karena sering terjadi kesalahan pada datanya, prinsipnya, dan praktiknya.

METODOLOGI

Berikut Ini adalah cabang - cabang dari ilmu sub bagian dari AI :

1. Natural Language Processing (NLP)
    Pemrosesan bahasa alami, merupakan salah satu dari cabang AI yang mempelajari tentang semua bahasa alamiah dari manusia.

2. Expert System (ES)
    Expert system atau sistem pakar,merupakan salah satu cabang AI yang mempelajari semua pembuatan sistem dalam yang dapat bekerja layaknya pakar.

3. Pattern Recognition
    Yaitu suatu pengenalan pola tertentu oleh suatu bidang tertentu, misalkan bisa mengenali sidik jari, pola wajah, tulisan tangan, dan pengenalan karakter oleh suatu aplikasi.

4. Robotic
    Dari ketiga cabang AI diatas telah digabungkan dan membentuk suatu sistem robotic.

CONTOH APLIKASI AI
       Berikut ini adalah contoh - contoh aplikasi dalam kejuan teknologi adalah :

1. Aplikasi di bidang pertanian
2. Aplikasi di bidang fisika dan kimia
3. Aplikasi di bidang sistem komputer
4. Aplikasi di bidang kesehatan dan kedokteran
5. Aplikasi di bidang hukum
6. Aplikasi di bidang militer



Sumber :
1. http://www.herisonsurbakti.com/2014/03/aplikasi-artificial-intelligence-ai-dan.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
3. http://informatika.web.id/category/kecerdasan-buatan/



     
   
      


ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Pengertian Intelligent Infromastion

        Pada dewasa ini sistem informasi kecerdasan buatan (Artifical Intellegance) sangat banyak dibutuhkan dalam berbagai bidang ilmu. Teknologi soft computing merupakan adalah sebuah bidang kajian penelitian interdisipliner dalam ilmu komputasi dan kecerdasan buatan. Sebagai contohnya dimana beberapa teknik dalam softcomputing diantaranya sistem pakar (expert system), jaringan saraf tiruan (neural Networks), logika fuzzy (fuzzy logic), dan algoritma genetik (genetic algorithms) mulai banyak diterapkan dalam aplikasi-aplikasi yang sangat membantu manusia dalam menjalan kan tugas dan mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai. sistem banyak mempunyai banyak ciri khas dalam menunjukan kemampuan hal :
    1. Dapat banyak menyimpan informasi
    2. Selalu dapat beradaptasi dengan yang terbaru
    3. Dapat berkomunikasi dengan penggunanya

1. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI)
  
     Didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games),logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.

2.  Sistem Cerdas (SC atau Intelligence System)

     Dalam di definisikan sistem cerdas hampir sama kaya kecerdasan buatan, tetapi ada beberapa perbedaan dalam SC dan AI ini apa aja ? katanya terletak pada konsep dasarnya. AI membahas secara umum bagaimana sih cara struktur befikir dan bola berfikirnya secara algoritma, sedangakan untuk SC adalah terapan yang dihasilkan akgoritmanya nya oleh AI sendiri. Dengan kesimpulan lain  SC merujuk pada AI dan AI merupakan induk dari SC

3. Sistem Informasi (Information System atau IS)

    Hubungan antara AI, SC, dan IS adalah saling memiliki komponan yang kompleks dalam pengembangan sebuah sistemdari segi polanya dan penerapan dalam bidang pakar maupun manajemen yang dapat diintegrasi. Sistem informasi dapat bertindak sebagai pengehubung dari berbagaikonsep diatas dan juga pelengkap dalam penerapan dan pengembangan sistem yang di dukung oleh algoritmanya yang telah dihasilkan oleh SC dan AI.

TUJUAN 

1. Dapat mengemnagkan kopmputer yang dapat berfikir, seperti halnya melihat, mendengar, berbicara, dan merasakan sesuatu.
2. Pendorong utama dalam pengembangan AI adalah keyakinan bahwa komputer dapat berfungsi sejalan atau seperti kecerdasan manusia seperti berfikir, belajar, dan memecahkan masalah.4Dasar

4 Dasar Kategori dalam Konsep Dasar AI

1. Thinking Humanly
    Yaitu sistem ini dilakukan dengan cara seperti pola berfikir manusia pada komputer, hal ini sering di coba oleh para ahli dengan sel otak dengan sel otak.

2. Acting Humanly
    Yaitu sistem yang dilakukan dengan cara meniru tingkah laku dari manusia sistem ini telah di kenalkan pada tahun 1950an

3. Acting Rationaly
    Yaitu sistem yang telah menciptakan menciptakan sesuatu dalam bentuk robotika, dan juga robotika ini dapat membantu atau menggantikan pekerjaan manusia.

4. Thinking Rationaly
    Yaitu sistem ini menurut para ahli sangat sulit di jelaskan karena sering terjadi kesalahan pada datanya, prinsipnya, dan praktiknya.

METODOLOGI

Berikut Ini adalah cabang - cabang dari ilmu sub bagian dari AI :

1. Natural Language Processing (NLP)
    Pemrosesan bahasa alami, merupakan salah satu dari cabang AI yang mempelajari tentang semua bahasa alamiah dari manusia.

2. Expert System (ES)
    Expert system atau sistem pakar,merupakan salah satu cabang AI yang mempelajari semua pembuatan sistem dalam yang dapat bekerja layaknya pakar.

3. Pattern Recognition
    Yaitu suatu pengenalan pola tertentu oleh suatu bidang tertentu, misalkan bisa mengenali sidik jari, pola wajah, tulisan tangan, dan pengenalan karakter oleh suatu aplikasi.

4. Robotic
    Dari ketiga cabang AI diatas telah digabungkan dan membentuk suatu sistem robotic.

CONTOH APLIKASI AI
       Berikut ini adalah contoh - contoh aplikasi dalam kejuan teknologi adalah :

1. Aplikasi di bidang pertanian
2. Aplikasi di bidang fisika dan kimia
3. Aplikasi di bidang sistem komputer
4. Aplikasi di bidang kesehatan dan kedokteran
5. Aplikasi di bidang hukum
6. Aplikasi di bidang militer



     
   
      


Kamis, 30 Juni 2016

SDLC

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem)

Pengertiannya adalah : proses dalam pembuatan dan pengubahan dalam sistem serta model dan metodologi yang telah digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini pada umumnya merujuk pada suatu  sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang telah diambil untuk suatu mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap atara lain: rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam ini rekayasa perangkat lunak angsyat Ä, konsep SDLC telah mendasari berbagai jenis metodologi dalam pengembangan pada perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini telah membentuk suatu kerangka kerja untuk suatu perencanaan dan pengendalian pembuatan oleh sistem informasi, yaitu pada proses pengembangan oleh perangkat lunak. Hal ini terdapat 3 jenis metode siklus hidup oleh sistem yang telah paling banyak digunakan, yaitu: siklus hidup oleh sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup yang menggunakan prototyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup oleh sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).
Berikut ini penjelasan tahap-tahap pada SDLC yaitu:
1.      Perencanaan
Pada Fase perencanaan adalah sebuah proses pada dasarnya untuk memahami suatu mengapa sebuah sistem harus dibangun. Pada fase ini diperlukan suatu analisa kelayakan uji coba dengan mencari data atau melakukan proses information gathering kepada semua pengguna.
2.      Analisa
Pada Fase analisa adalah sebuah proses telah investigasi terhadap suatu sistem yang sedang berjalan dengan suatu tujuan untuk mendapatkan sebuah untuk jawaban mengenai pengguna sistem ini, cara kerja suatu sistem dan waktu penggunaan oleh sistem. Dari proses analisa ini akan di dapatkan cara untuk membangun suatu sistem baru.
3.      Rancangan
Pada Fase perancangan merupakan proses yang telah penentuan cara kerja suatu sistem dalam hal sebagai berikut: architechture design, interface design, database dan spesifikasi file, program design. Hasil dari suatu proses perancangan ini akan didapatkan hasil spesifikasi system.
4.      Implementasi

Fase implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian suatu sistem, instalasi oleh sistem, dan rencana dukungan oleh sistem.

ISMS

Pengertian, dan manfaat perlindungan terhadap aspek-aspek (confidentiality, integrity, availability) pada Information Security Management System (ISMS)

Pengertiannya adalah :
Sistem Manajement Keamanan Informasi (ISMS), rata-rata sudah digunakan para manajer untuk menganalisa  mengukur, menganalisa, dan mengendalikan keamanan yang ada informasi mereka punya . Konsep utama yang di punyai ISMS untuk suatu organisasi adalah untuk membuat suatu rancangan, mengimplementasikan, dan menjaga suatu rangkaian yang telah terpadu proses dan sistem untuk secara yang lebih efektif mengelola suatu keamanan informasi dan telah menjamin kerahasiaan, integritas, serta ketersediaan oleh aset-aset informasi serta meminimalkan risiko yang di terima keamanan informasi.
Manajemen Keamanan Informasi ini telah memberikan perlindungan informasi dan penghitungan aset-aset. Standar ISO/IEC 27001:2005 adalah suatu proses dari mengaplikasikan kontrol manajemen oleh keamanan di dalam suatu organisasi yang sudah untuk mendapatkan servis keamanan dalamwaktu dan rangka meminimalisir risiko oleh aset dan memastikan keberlangsungan bisnis-bisnis. Servis keamanan yang telah utama yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.    Information Confidentiality  (IC)(Kerahasiaan Informasi)
2.    Information Integrity (II) (Integritas Informasi)
3.    Services Availibility (SA) (Ketersediaan servis)
Manajemen Keamanan Informasi ini telah mempunyai 3 bagian kunci dalam menyediakan jaminan untuk layanan keamanan informasi, diantaranya :
1.    Kerahasiaan
Memastikan bahwa semua informasi dapat diakses hanya untuk mereka yang telah mempunyai hak untuk mempunyai akses.
2.    Integritas
Melindungi semua kelengkapan dan semua ketelitian suatu informasi  dan juga memproses semua metoda.
3.    Ketersediaan
Memastikan bahwa para pemakainya mempunyai semua hak akses ke informasi dan berhubungan dengan semua aset ketika sedang diperlukan.

Manfaatnya :
Beberapa manfaat yang akan dapat di peroleh dari Information Security Management System (ISMS), yaitu :
1.    ISO 27001 dapat meminta anda untuk terus dan meningkatkan semua keamanan informasi dari perusahaan Anda. Hal ini membantu anda untuk lebih mau menentukan jumlah akan keamanan yang sangat tepat yang akan dibutuhkan di perusahaan. Sumber daya yang akan dihabiskan tidak terlalu sedikit, tidak terlalu banyak, tapi dalam jumlah yang sangat tepat.
2.    Memberikan sebuah keyakinan dan jaminan kepada semua klien ataupun mitra dagang perusahaan, bahwa perusahaan mempunyai manajemen yang akan keamanan informasi yang sangat  baik sesuai dengan standar internasional. Selain itu, ISO 27001 juga dapat digunakan oleh untuk mempromosikan sebuah perusahaan.
3.    Memastikan bahwa semua organisasi Anda memiliki kontrol yang terkait keamanan informasi terhadap lingkungan anda pada proses bisnisnya yang mungkin menimbulkan akan risiko atau gangguan.
4.    Operasional organisasi atau perusahaan akan sangat berjalan baik karena tugas dan tanggung jawab semua serta proses bisnis secara jelas telah  terdefinisi.

5.    Membantu organisasi dalam menjalankan semua perubahan-perubahan baik yang berkesinambungan dalam pengelolaan semua keamanan informasi.

Sabtu, 07 Mei 2016

E-billing

Sistem Pembayaran Pajak Elektronic (E-Billing)

Pengertian E-Billing ?
            E-Billing adalah Merupakan Aplikasi yang menawarkan apa saja untuk kemudahan pembayaran pajak melalui metode pembayaran elektronik  dengan menggunakan metode billing. Dimana kode billing tersebut merupakan kode indentifikasi yang di terbitkan melalui system billing atas suatu jenis pemabayaran atau setoran pajak yang dikenakan wajib pajak.

Keunggulan System Billing
1.      Lebih Mudah
·         Dapat juga melakukan transaksi pembayaran pajak bisa melalui Internet banking atau ATM
·         Dan hanya perlu membawa catatan yang berupa kode billing untuk melakukan transaksi pembayaran pajak tersebut
2.      Lebih Cepat
·         Dapat juga melakukan transaksi pembayaran pajak cuman dalam hitungan menit saja
·         Dan tidak perlu lagi mengantri lama di loket,teller hanya perlu menginput satu kode saja
3.      Lebih Akurat
·         Jika ada kesalahan dalam mengentry atau memasukan data yang biasa terjadi di teller dapat terleliminasi
·         web application menyediakan validation rules/function/interface yang meminimalisasi kekeliruan

Kekurangan Sistem Billing
1.       Sistem software ini masih sangat mudah dapat di hack
  1. Jika internet atau listik di sekitar sedang dalam bermasalah, maka sistem ini pun akan ikut bermasalah juga, karena sistem ini sangat benar-benar tergantung oleh internet dan juga listrik pada rumah atau bangunan tersebut.
  2. Jika software masternya terkena sudah terkena virus dan seluruh datanya menghilang sulit untuk mencari di history back up-nya.
  3. Menurut para penggunanya, sistem ini masih terdapat banyak sekali Bug, dan masih sangat mudah dilumpuhkan. Oleh karena itu keamanan sistem ini belum masih belum terjamin sepenuhnya. 
1.     Cara Mendaftar pada Akun E-Billing
·         Masukan link tersebut ke http://sse.pajak.go.id
·         Masukkan NPWP milik anda, e-mail milik anda dan user ID yang anda inginkan. 
·         Anda Akan mendapatkan ada email konfirmasi yang telah dikirim, jadi pastikan bahwa alamat email yang anda dikirimkan itu sudah valid (digunakan untuk validasi).
·         Cek pada email anda yang telah di daftrakan, setelah itu ikuti petunjuk yang tertera pada email yang terkirim tersebut
·         Maukan kode aktivitasi yang anda telah dapatkan di email anda

2.     Cara Pembuatan Kode Billing
·         Login pada user ID dan PIN anda yang terdapat di email anda
·         Input data SSP, lalu jika anda telah selesai lalu simpan
·         Setelah itu akan muncul notifikasi, lalu klik Ok
·         Lalu cek data yang sudah anda masukan, jika sudah sesuai klik “Terbitkan kode billing”
·         Cek kode billing yang tertea di situ

3.     Pembayaran
Lalu lakukan pembayaran dengan kode billing tersebut melalui tempat pembayaran pajak, seperti pada teller kantor pos, teller bank, via ATM, dan internet banking. Kode billing tersebut berlaku 7 X 24 jam.

Manfaat dan Efisiensi dalam menggunakan E-Billing
1.      Lebih Mudah
·         Dapat juga melakukan transaksi pembayaran pajak bisa melalui Internet banking atau ATM
·         Dan hanya perlu membawa catatan yang berupa kode billing untuk melakukan transaksi pembayaran pajak tersebut
2.      Lebih Cepat
·         Dapat juga melakukan transaksi pembayaran pajak cuman dalam hitungan menit saja
·         Dan tidak perlu lagi mengantri lama di loket,teller hanya perlu menginput satu kode saja
3.      Lebih Akurat
·         Jika ada kesalahan dalam mengentry atau memasukan data yang biasa terjadi di teller dapat terleliminasi
·         web application menyediakan validation rules/function/interface yang meminimalisasi kekeliruan




Study Kasus
            Pajak yang memiliki peranan yang sangat begitu penting dalam perekonomian di  Indonesia. Hal ini dapat juga dilihat dari besarnya pada persentase yang telah dihasilkan oleh penerimaan pajak di dalam negeri pada APBN tahun 2008 sampai hingga 2013 yang berkisar antara 63% sampai hingga 75%, bahkan bila ditambah oleh dengan penerimaan pajak perdagangan internasional tersebut maka total penerimaan pajak yang di terima oleh pada APBN berkisar antara 67% sampai hingga 78%. Tentunya angka yang tidaklah begitu kecil dari keseluruhan penerimaan pajak oleh APBN. Dengan angka yang sedemikian begitu tinggi, maka penerimaan pajak yang memegang peranan yang sangatlah begitu penting dalam roda perekonomian di Indonesia.
Kesimpulan

            Pada kesimpulan di atas telah kita ketahui bahwa penggunaan internet untuk melakukan pendaftaran E-billing dapat mempermudah kita dalam mendaftar dan juga kita harus hati” dalam menggunakan internet karena ada sisi ngeatifnya juga.